Kamis, 17 Maret 2011
GAGAL JANTUNG (DEKOMPENSASIO KORDIS)
Kompetensi : 3B
Laporan Penyakit : 86 ICD X : I.24
Definisi
Gagal jantung merupakan sindrom klinis yang timbul karena menurunnya daya
pompa jantung. Sebabnya macam-macam antara lain anemia, hipertensi,
tirotoksikosis, penyakit jantung koroner atau kelainan katup jantung.
Penyebab
- anemia
- hipertensi
- tirotoksikemia
- penyakit jantung kronik
- kelainan katup jantung
Gambaran Klinis
- Gejala gagal jantung dapat berupa tanda gagal jantung kiri atau kanan,
dapat muncul bertahap / mendadak dengan tanda udem paru akut.
- Gagal jantung kiri ditandai dengan sesak napas setelah suatu kerja fisik, batuk,
atau paroxysmal nocturnal dyspnea.
- Mungkin tampak pulsasi karotis yang melemah, dan terdengar bunyi jantung
III dan i.v.
- Tanda penting gagal jantung kanan adalah udem di pergelangan kaki yang
bersifat pitting dan pembesaran hati.
- Penderita biasanya merasa lemah dan mungkin mengeluh nyeri di perempat
kanan atas perut. Pada tahap lanjut dapat terjadi asites.
- Gagal jantung akut biasanya suatu gagal jantung kiri dengan tanda udem paru
akut: sesak napas berat dan napas cepat, batuk saat berbaring, dan sianosis.
Diagnosis
Sesak nafas, takikardia dan ”irama gallop”, tanda-tanda bendungan paru-paru.
Penatalaksanaan
Non-farmakologis
- Istirahat sesuai dengan berat penyakit. Pada
gejala berat, berbaring setengah duduk paling baik. Selanjutnya aktivitas
fisik disesuaikan dengan kemampuan jantung.
- Batasi asupan garam.
farmakologis
- Diuretik furosemid tablet 40 mg 1 – 2 x sehari bermanfaat sebagai obat
tunggal untuk gagal jantung yang tanda bendungannya menonjol. Diuretik
ini dapat diberikan tanpa digitalis bila tak ada takikardia.
- Bila diuretik digunakan bersama digitalis perlu diberikan KCI 500 mg
1 – 3x sehari secara oral-
Pada gagal jantung yang lebih berat mungkin diperlukan digitalis. Digitalisasi
sebaiknya dilakukan secara lambat dengan digoksin 0,25 mg/hari.
- Bila mungkin berikan oksigen.
- Penderita yang menunjukkan keluhan dalam keadaan istirahat atau yang
disertai gejala udem paru perlu dirujuk ke rumah sakit, sebelumnya diberi
dulu furosemid, KCI dan digoksin.
Perawatan
• Diberi oksigenasi, bila sesak sekali: 1 L/menit
• Pasang infus D5% tetesan maintanance
• Beri furosemide (lasix) injeksi iv/im 40 mg per hari
• Beri KCI per kolf ( 1 kali per hari)
• Beri alinamin F injeksi 1 amp. 1 kali per hari untuk supplement
• Terapi oral : Digoxin 2 x 1 tab
• Roborantia
• Diet : TKTP, bedrest total
• Foto thorax,EKG,LABORATORIUM
• Jika tiga hari tidak ada perbaikan (rujuk ke RSUD)
• Awasi KU, tensi, nadi, respirasi
• Awasi volume cairan urine yang keluar selama 24 jam.
Dr.John-PKM Ngadirejo
PURING ( PUSKESMAS RAWAT INAP NGADIREJO ) TEMANGGUNG
0 komentar:
Posting Komentar